Gelombang Besar, Angin Kencang, Terdengar Teriakan di Perairan Kepulauan Seribu, Kopaska Sigap
jpnn.com, JAKARTA - Kesigapan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I mengevakuasi seorang nelayan yang meninggal dunia di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Rabu (13/1), mendapat apresiasi dari Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid.
"Di sela-sela kegiatan search and rescue (SAR) pesawat Sriwijaya Air, Kopaska turut menyelamatkan dua nelayan asal Tanjung Pasir, Tanggerang," kata Rasyid di KRI Rigel-933, Rabu.
Tiga personel Kopaska mengevakuasi dua nelayan yang perahunya terbalik akibat gelombang tinggi di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Satu korban selamat diketahui bernama Suryanto (30) dan korban meninggal bernama Rodia (50). Keduanya asal Tanjung Pasir, Tanggerang.
"Gelombang di sekitar perairan Kepulauan Seribu pada hari ini memang agak tinggi, bisa dua hingga tiga meter sehingga untuk kapal nelayan berukuran kecil berisiko mengalami masalah," ungkap Rasyid.
Sebelumnya, Perwira Staf Operasi Zatkopaska Koarmada I Letkol Laut (P) Mukawat menjelaskan empat "sea riders" Kopaska mengantarkan temuan kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) ke JICT II Tanjung Priok pada Selasa (12/1) petang.
Kemudian di Rabu pagi, mereka kembali ke sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang untuk melanjutkan operasi pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Saat mereka melintas di antara Pulau Bidadari dan Pulau Untung Jawa, mereka mendengarkan teriakan minta tolong dari kapal nelayan.