Genjot Inovasi Pembangunan dan Pemeliharaan Bendungan
jpnn.com, SEMARANG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong adanya inovasi dalam pembangunan dan manajemen operasi dan pemeliharaan waduk atau bendungan dan jembatan di Indonesia.
“Saya belum melihat ada inovasi dalam pembangunan bendungan. Program pembangunan 49 bendungan baru sebagai program prioritas nasional menjadi kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan ide inovatif,” kata Basuki saat membuka seminar internasional tentang bendungan dan jembatan di Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman, Kompleks Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu, (13/12).
Dia menambahkan, inovasi dalam rangka pembangunan bendungan baru dan manajemen 231 bendungan yang sudah ada harus dilakukan.
Bendungan yang sudah ada bila tidak dipelihara akan mati karena proses alami. Demikian juga bendungan alami yaitu danau juga mengalami hal yang sama. Karena itu, saat ini Kementerian PUPR juga menangani danau terutama danau kritis.
Manajemen operasi dan pemeliharaan bendungan harus dilakukan secara optimal.
Dengan begitu bisa memenuhi banyak kebutuhan seperti pengendalian banjir, air minum, irigasi dan listrik.
“Di Citarum dengan memperbaiki cara mengoperasikan bendungan, bisa menambah kapasitas air yang selama ini terbuang sebesar 12 m3 per detik dan bisa dimanfaatkan untuk air baku Jakarta,” jelas Basuki.
Oleh karena itu, kerja sama antara Kementerian PUPR dengan MLIT Jepang yang sudah terjalin lama juga dilakukan dalam bidang bendungan.