Giring
Oleh: Dhimam Abror DjuraidBaliho itu kemudian hilang dengan sendirinya. Ketika ramai-ramai muncul parade baliho Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono di berbagai kota, baliho Giring tidak tampak sebiji pun. Mungkin dia sudah tahu diri dan sadar namanya tidak layak dan tidak laku jual.
Nama Giring tenggelam, nyaris tidak terdengar, hilang di tengah berbagai isu yang lalu lalang bergelombang. Dan, tiba-tiba beberapa hari terakhir ini namanya muncul lagi dan menjadi viral.
Kali ini dia muncul dengan pernyataan politik sensasional yang menuduh Anies Baswedan, gubernur DKI, sebagai pembohong.
Giring dengan nada horor mengatakan jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan. Maksudnya, jangan sampai Anies menang dalam pilpres 2024. Karena itu, segala cara harus dilakukan untuk menghentikan Anies. Begitu tafsir pernyataan Giring.
Dia menuding Anies sebagai pemimpin palsu yang pura-pura peduli rakyat, padahal sebenarnya tidak punya kepedulian kepada rakyat, dan lebih peduli kepada ambisi politiknya.
Giring menyoroti politik anggaran Anies di DKI Jakarta. Salah satu yang dikecamnya dengan keras adalah anggaran untuk pembiayaan balapan mobil Formula E. yang rencana bakal digelar di Jakarta, Juni 2022.
Kalau sudah berbicara mengenai Anies, PSI seperti sedang melakukan ‘’political crusade’’. Beberapa waktu yang lalu PSI berkoalisi dengan PDIP menggalang interpelasi terhadap Anies. Namun, partai-partai lain menolak bergabung sehingga gagasan itu kempes di tengah jalan.
Kali ini Giring pribadi yang melakukan serangan langsung terhadap Anies. Giring tidak menyebut-nyebut dirinya sebagai capres 2024. Ia secara tidak langsung malah mempromosikan Anies sebagai capres 2024, meskipun Anies sendiri tidak pernah membuat pernyataan atau memasang baliho seperti yang dilakukan Giring.