Golkar dan PDIP Pengusung Utama Politik Dinasti
Fadli mengatakan, karena pragmatisme, partai politik akan selalu memilih calon kepala daerah yang memiliki potensi kemenangan tertinggi. Politik dinasti menyediakan jalan pintas bagi partai untuk melakukan itu.
”Praktik yang terjadi di Banten itu bisa menjadi contoh. Tidak ada alat ukur jelas siapa yang mereka usung,” kata dia.
Dia juga menuturkan, parpol terkesan tutup mata melihat latar belakang calon yang mereka usung. Termasuk calon yang berkerabat dengan mantan kepala daerah yang terlibat korupsi.
Menurutnya, hal itu menggambarkan bahwa efek jera dari hukuman pelaku tindak pidana korupsi tidak dirasakan oleh parpol sebagai salah satu organ tunggal untuk mengajukan pasangan calon.
”Seleksi itu tidak ada,” tandasnya. (aen/dil/jpnn)