Golkar Minta Koalisi Lebih Tegas
Ical: Setgab Seharusnya Bisa Ambil Keputusan StrategisKamis, 21 Oktober 2010 – 07:24 WIB
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terdapat dinamika dan perkembangan untuk merespons setiap isu bangsa. Akbar menyatakan, setiap partai, sekalipun tergabung dalam koalisi, tetap memiliki sudut pandang yang berbeda. "Politik bukan ruang hampa. Bisa saja ada ketidaksamaan. Itu tidak bisa dilepaskan," tegas Akbar. Namun, lanjut dia, perbedaan itu tidak meruntuhkan kesamaan visi dan cita-cita dasar yang dibawa setiap partai.
Terkait dengan usul Ical agar juga dibentuk setgab oposisi, Akbar menyatakan, dalam upaya penyederhanaan partai, memang harus ditegaskan siapa yang berada di dalam atau di luar pemerintahan. Jika sejak saat ini setiap pihak sudah menetapkan posisi di koalisi ataupun oposisi, hal itu akan lebih efektif pada Pemilu 2014. "Mungkin nanti hanya ada dua capres (dari koalisi dan oposisi, Red)," ujar Akbar.
Dengan format itu, kata Akbar, presiden terpilih juga tidak akan memiliki keraguan lagi. Partai-partai yang terpilih di pemerintahan akan menjadi koalisi. Sebaliknya, mereka yang kalah menjadi oposisi. "Itu adalah semangat penyederhanaan. Mekanisme check and balances akan tercipta," ujar Akbar. Dia menambahkan, tidak perlu undang-undang untuk mengatur mekanisme koalisi ataupun oposisi tersebut. "Kesamaan itu karena satu pemikiran, visi, platform, dan latar belakang yang sama," tegasnya. (bay/c6/agm)