GP Ansor Sebagai Agen Ukhuwah Islamiah dan Penjaga Nilai-nilai Pancasila
Anang menambahkan bahwa masalah yang kerap kali terjadi di Indonesia adalah radikalisme dan isu terkait SARA.
"Masalah yang kerap terjadi di Indonesia adalah radikalisme. Banyak cara dan kedok yang digunakan baik budaya dan agama. Saya yakin GP Ansor tidak ada berafiliasi tergabung dalam hal ini," jelasnya.
Dalam pertemuan ini, Anang juga berharap agar dalam penyelenggaraan acara ini serta dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan guna memotong rantai penyebaran virus corona.
Menteri Agama sekaligus ketua GP Ansor Yaqut Choilil Coumas menyatakan bahwa komitmen GP Ansor terhadap NKRI dan Pancasila tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Terkait Ukhuwah Islamiah tidak hanya sekadar persaudaraan semua umat Muslim, tetapi ukhuwah Islamiyah juga merupakan persaudaraan yang dapat menunjukkan nilai-nilai keislaman yang baik," ujar Yakut.
Yakut menambahkan bahwa Indonesia sudah sesuai dengan syariah, karena juga didirikan oleh pemimpin dan alim Ulama organisasi organisasi islam jadi mustahil tidak memenuhi nilai keislaman.
"Agama harus menjadi inspirasi bagi kehidupan karena agama memiliki nilai-nilai kebaikan dan kehormatan maka segala tindakan, termasuk usaha menjaga agama tidak boleh bertentangan dengan kemaslahatan semua orang," tegas Yakut.
Hal senada disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo bahwa pentingnya menjaga persatuan dan persaudaraan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.