Grup MIND ID Kebut Proyek Smelter Alumina untuk Pacu Hilirisasi Bauksit
Kehadiran SGAR sangat penting mengingat kini Indonesia masih ketergantungan ke negara tetangga dalam melakukan pengolahan bijih bauksit menjadi alumina.
Ketika SGAR sudah beroperasi, maka rantai produksi bauksit menjadi aluminium akan lengkap.
"Terdapat beberapa multiplier effect yang tidak hanya sekedar untuk hilirisasi bauksit menjadi aluminium, juga bisa untuk ketahanan aluminium bauksit dan banyak manfaat lainnya," katanya.
Selain hilirisasi bauksit menjadi aluminium, kehadiran SGAR juga memberikan pertambahan nilai bagi Antam dan penghematan untuk Inalum.
Indonesia juga akan sangat diuntungkan dengan kehadiran SGAR Mempawah karena menunjukkan kemandirian proses pengolahan bauksit menjadi aluminium, tidak luput dengan peningkatan perekonomian masyarakat khususnya kota Mempawah serta pendapatan pajak untuk pemerintah daerah dan disertai kerja sama dengan BUMN setempat khususnya dengan PT Pelindo dalam penggunaan pelabuhan internasional Kijing.
"SGAR ini merupakan wujud dari peran nyata MIND ID karena kita tahu bersama SGAR ini pemegang sahamnya Inalum sama Antam. Satu dari komiditinya Antam (bauksit) dan kedua hilirisasinya Inalum (SGAR)," ujarnya.
Proyek SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat, sebetulnya merupakan salah satu proyek yang masuk ke dalam dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, karena masih diperlukannya waktu untuk mencapai keselarasan antara para pemegang konsorsium EPC, yakni China Alumunium International Engineering Corporation Ltd., (Chalieco) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk., (PTPP) sehingga proyek pengerjaan SGAR menjadi tertunda.
Tidak ingin dampak tertundanya proyek semakin meluas, manajemen MIND ID mengambil inisiasi dan melakukan sejumlah solusi inovatif untuk mengejar ketertinggalan dan mengembalikan kurva S proyek yang baru.(mcr10/jpnn)