Gulai Cham
Oleh Dahlan IskanSenin, 20 Mei 2019 – 04:05 WIB
Saya sulit ngobrol dengan mereka. Tidak ada yang bisa berbahasa Inggris.
Saya jelaskan bahwa saya dari Indonesia. Yang bertopi putih itu langsung serius. Seperti sedang berpikir keras.
"Apa kabar," katanya tiba-tiba.
Rupanya ia tadi berpikir keras untuk mengingat sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia.
"Kabar baik," jawab saya. "Bisa berbahasa Indonesia?“ tanya saya.
"Bi.. bi.. sa.. Melayu. Sikik," jawabnya dengan susah payah.
Kian senja kian banyak yang masuk halaman masjid. Salah satunya menyapa saya. Yang bertopi putih itu memperkenalkan saya dari Indonesia.
Yang baru datang itu langsung nyerocos. Cakap Melayu. Lancar sekali. Namanya: Asy'ari bin Ismail.