Guru Honorer Senior Merasa Diinjak-injak
“Kepala UPTD Disdik Pulau Hanaut berani bersaksi kalau dipanggil oleh BKD. Sebenarnya engak habis pikir saya, pengumuman uji publik pada 27 Maret 2013 yang ditandatangi oleh Pak Putu (Sekda Kotim) jelas dikatakan bahwa tidak ada pengurangan dan penambahan jumlah peserta honorer K2 tetapi ini kenapa bisa bertambah?,” keluhnya.
Sementara itu, proses pengesahan bukti pengangkatan pertama sebagai tenaga honorer K2, kata Algamix, pertama memang meminta pengantar dari pihak sekolah kemudian dilanjutkan pengesahan ke UPTD masing-masing wilayah, setelah itu ke Disdik. Setelah disahkan oleh Disdik, kemudian Disdik mengantarkan berkas tersebut ke BKD Kotim.
“Disdik yang mengantar berkas kita ke BKD, kami juga sudah bertemu dengan Pak Yusuf (Kepala Disdik Kotim) tanggapan beliau sangat baik bahkan jika dipanggil BKD, beliau siap. Di sini kami tidak menyalahkan instansi, ini oknum yang bermain. Kami mengungkap ini agar kejadian seperti ini jangan terulang lagi,” ucapnya.
“Kami sekarang tidak semangat untuk mengajar karena kami yang jelas-jelas sudah lama mengajar, merasa diinjak-injak oleh orang baru. Ini tidak adil padahal kami bertiga ini yang pertama mengabdi di SMK Negeri 1 Pulau Hanaut,” pungkas Dahliani.(tha)