Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Guru Honorer Senior Merasa Diinjak-injak

Sabtu, 01 Maret 2014 – 01:15 WIB
Guru Honorer Senior Merasa Diinjak-injak - JPNN.COM

jpnn.com - SAMPIT – Sikap Badan Kepegawaian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, yang cenderung tidak serius mengusut dugaan pemalsuan data honorer kategori dua (K2) oleh dua orang guru SMK Negeri 1 Pulau Hanaut membuat geram Algamix.

Algamix merupakan salah satu guru yang mengungkap dugaan pemalsuan tersebut. Dirinya bersama dengan dua orang rekannya pun langsung memberikan data terkait dugaan tersebut ke BKD Kotim.

“Tanpa diminta BKD untuk memberikan data, kami langsung akan memberikan data, karena sampai sekarang kami tunggu-tunggu untuk dipanggil, tetapi belum juga dipanggil. Katanya mau diusut, tetapi sampai sekarang kenapa belum ada perkembangannya?” ungkap Algamix saat berkunjung ke Surat Kabar Harian (SKH) Radar Sampit (grup JPNN), Jumat (28/2).

Dia datang bersama dua rekannya yang sama-sama peserta honorer K2 dari SMK Negeri 1 Pulau Hanaut, yakni Mirwan Eddy dan Dahliani.

Menurut Algamix, berkas dugaan pemalsuan data tersebut tidak hanya disampaikan ke BKD Kotim, tapi juga ditembuskan ke Kepala Disdik Kotim, Sekda Kotim, Ketua DPRD Kotim, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Gubernur Kalteng, serta Badan Kepegawaian Regional Kopertis VIII Banjarmasin bahkan juga Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

“Harusnya BKD ini buka-bukaan data saja biar kita bandingkan dengan data yang kita punya, biar kita tahu mana yang benar? Tetapi BKD ini engak berani juga padahal kepala sekolah kalau dipanggil siap untuk memberikan saksinya,” ungkap Mirwan Eddy.

Menurut Mirwan Eddy, dugaan pemalsuan data honorer K2 ini sangat jelas dilakukan terutama jika melihat bukti yang ada diantaranya pengantar dari SMK Negeri 1 Pulau Hanaut yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah.

Di situ sangat jelas sekali tertera bahwa tidak ada memuat nama  dua oknum guru berinisial AW dan SW. Begitu juga pengakuan dari Kepala UPTD Dispora (sekarang Disdik) Pulau Hanaut yang mengaku tidak pernah menandatangani berkas atas nama AW dan SW.

SAMPIT – Sikap Badan Kepegawaian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, yang cenderung tidak serius mengusut dugaan pemalsuan data

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close