Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Sabtu, 26 November 2011 – 12:29 WIB
Setelah mengecek kondisi becak kesayangannya, dengan penuh percaya diri, Sugeng lantas mengayuh menuju Pasar Tugu TkT. Terik mentari dan derasnya hujan sudah menjadi bagian hidupnya. Namun, itu semua tidak menjadi halangan berarti untuk terus mengayuh becak hitamnya. Tak jarang, ban becaknya kempis di tengah jalan. Jika sudah begitu, artinya ia harus merelakan sebagian penghasilannya melayang.
Padahal, uang penghasilan itulah yang ia pakai untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Yaitu Ratih Sepsilawan (17) yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA; Surya Galih (14) duduk di kelas 2 SMP dan si bungsu, Singgih Remili Darma (12) duduk di kelas 6 SD.
Sayang, saat ini ketiga buah hatinya itu harus rela kehilangan kasih sayang ibu mereka. Sebab, sejak Maret 2011, sang istri memilih untuk meningggalkan Sugeng dengan alasan tidak mau hidup susah. Penderitaan Sugeng makin lengkap karena sejak beberapa tahun terakhir, sebuah virus yang belum diketahui jenisnya menggerogoti syaraf belakang kepalanya. Akibatnya, sebagian wajah Sugeng sempat berubah bentuk.