Guru Sertifikasi di Pekanbaru Ancam Mogok Mengajar
jpnn.com, PEKANBARU - Perwakilan guru sertifikasi mengancam akan menggelar aksi mogok mengajar setelah pertemuan mereka dengan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus dibatalkan, Jumat (8/3) pagi.
Alhasil, tak ada solusi dan tak ada kata sepakat dari tuntutan para guru ini untuk bisa tetap menerima tunjangan penambahan penghasilan (TPP), meski sudah menerima sertifikasi.
Kemarin pagi sedianya akan digelar pertemuan lanjutan untuk mencari jalan keluar atas tuntutan para guru untuk bisa memperoleh TPP setelah demonstrasi Selasa (5/3) lalu.
Saat itu sekitar 1.000-an guru sertifikasi menggelar demonstrasi besar-besaran di halaman kantor wali kota hingga menutupi Jalan Sudirman yang ada di depannya.
Para guru menuntut Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru Nomor 7 tahun 2019 pada pasal 9 ayat 8-nya direvisi.
Perwako itu membuat para guru yang sudah menerima sertifikasi tak bisa mendapatkan TPP. Kepada para guru yang berdemo Selasa lalu memang disampaikan akan digelar pertemuan dengan Wako dan jajarannya yang berhubungan dengan Perwako tersebut.
Seperti Asisten III Baharuddin dan Kepala Dinas Pendidikan Abdul Jamal. Pertemuan rencananya digelar di Ruang Rapat Walikota Pekanbaru lantai 3 Kantor Walikota Jalan Sudirman. Hadir setidaknya 40 orang perwakilan guru SD, SMP serta pengawas yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.
Pukul 10.00 WIB, para guru sudah menyesaki ruang rapat hingga lorong lantai 3 itu. Namun, mereka langsung kecewa karena mendapat kabar Wako tidak berada di tempat dan tak bisa menemui mereka. Awalnya, Sekdako Drs HM Noer MBS SH MSi MH yang akan menemui, namun para guru menolak. Suasana sempat gaduh di ruang rapat karena kecewanya para guru. Akibatnya, personel Satpol PP dikerahkan ke lantai 3 untuk berjaga-jaga.