Gus Muhaimin: Petani Gurem Jutaan, tetapi Seseorang Punya 500 Ribu Hektare Tanah Negara
“Tidak seimbang. Krisis iklim tidak diatasi dengan serius. Anggaran krisis iklim jauh di bawah anggaran sektor-sektor yang lain,” tuturnya.
Menurut Gus Muhaimin, pembangunan dan kebijakan nasional harus berpijak kepada keadilan, yakni keadilan iklim, keadilan ekologi, keadilan antargenerasi, keadilan agraria, dan keadilan sosial.
“Rakyat harus dilibatkan, rakyat tidak boleh ditinggal, karena pemilik negeri ini adalah rakyat. Pemerintah hanyalah pelaksana dari pemilik negeri ini. Perlu etika lingkungan keseimbangan manusia dengan alam," tuturnya.
Gus Muhaimin menilai desa harus menjadi titik tumpu pembangunan.
“Petani, nelayan, peternak, masyarakat adat harus menjadi bagian utama dari program pengadaan pangan nasional. Reforma agraria harus menjadi kepastian distribusi lahan bagi para petani kita. Energi baru dan terbarukan harus digenjot, bukan malah diturunkan targetnya,” ujarnya.
Indonesia, kata Gus Imin, harus berubah untuk masa depan dan generasi yang akan datang.
“Para petani dan warga bangsa yang terlibat, negara menunggu langkah kita semua. Kita semua harus menghadirkan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Gus Imin. (*/jpnn)