Gus Nabil: Cegah Mafia Alkes, Utamakan Produk Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengingatkan pemerintah untuk mendorong riset kesehatan nasional, terutama terkait obat dan alat kesehatan (alkes) produksi dalam negeri. Hal ini menurutnya penting untuk mencegah kertergantungan impor hingga permainan mafia alkes.
"Jangan ada mafia kesehatan. Banyak sekali alat kesehatan dalam negeri yang kualitasnya bagus, berstandar internasional dan harganya lebih murah," kata politikus yang beken disapa dengan panggilan Gus Nabil ini, Rabu (15/7).
Hal tersebut menurut Gus Nabil, telah disampaikannya saat rapat dengan Menteri Kesehatan RI, Menteri Riset dan Teknologi RI/ BRIN, kepala BPOM, dan dirut PT. Bio Farma membahas penanganan Covid-19 dan pengelolaan riset di lintas kementerian pada Selasa (14/7) kemarin.
Apalagi DPR dan pemerintah telah menyepakati alokasi 20% penyerapan anggaran di APBN TA 2020 untuk pembelian alat kesehatan dalam negeri. Bila target ini tidak tercapai atau tak sesuai ekspektasi, maka harus dipertanyakan.
"Saya ingin sampaikan, jangan lagi ada mafia kesehatan. Di tengah pandemi Covid-19 ini, mari berbuat yang terbaik untuk negeri," tegas legislator PDI Perjuangan ini.
Gus Nabil juga meminta pemerintah mengoptimalkan pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Kemudian, melakukan terobosan dalam mendukung upaya kemandirian obat dan vaksin untuk Covid-19, termasuk pemanfaatan obat modern asli Indonesia.
Selain itu, dia meminta pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah sakit portable, yang bisa dibongkar pasang secara cepat dengan tim dan tenaga medis yang disiapkan secara khusus.
"Hal ini penting untuk menjangkau kawasan terluar dan pedalaman, juga untuk antisipasi bencana pada masa mendatang," tegas ketua umum PP Pagar Nusa ini.