Gus Yusuf: Wajar jika PKB Dijatah 5 Kursi Menteri
"Seperti kita tahu, menjelang pilpres suasana pembelahan masyarakat sangat terasa, bahkan menjurus perpecahan dengan isu SARA. Dengan hadir di pondok pesantren saja, secara otomatis menepis isu negatif yang menimpa Pak Jokowi, bahkan kiai-kiai PKB dalam setiap pengajiannya tidak pernah capek menjelaskan sosok Pak Jokowi dan prestasinya serta menangkal isu-isu negatif. Saya kira Pak Jokowi paham ini," katanya.
Di Jawa Tengah, Jokowi-KH Ma'ruf Amin mendapat jumlah suara yang spektakuler dengan meraih 16.825.511 suara atau 77,29 persen suara sah. Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 4.944.447 suara atau 22,71 persen dari total suara sah.
Dengan demikian, ada selisih 11.881.064 suara antara pasangan calon nomor 01 dan nomor 02. Jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2014, imbuh Gus Yusuf, jelas kenaikan perolehan suara capres yang diusung PKB di Jawa Tengah sangat signifikan.
Saat itu suara Jokowi-Jusuf Kalla mencapai 12.959.540 suara, sedangkan perolehan Prabowo-Hatta sebanyak 6.485.720 suara dengan selisih suara masing-masing pasangan sebanyak 6.473.820 suara.
Gus Yusuf menjelaskan bahwa PKB merasionalisasi dukungan kerja keras PKB dengan alokasi kursi menteri.
"Pada 2014, PKB mendapat empat kursi. Kalau hari ini diberi lima menteri, saya kira wajar dan logis. Saya optimistis Pak Jokowi menaruh perhatian terhadap peran PKB dan jatah menteri untuk PKB," ujarnya. (Antara/jpnn)