Ha..ha...Namanya (.), Tanda Baca Itu Lho...Bukan Titik
Sangat dalam. Sayang, suami Kismawati itu tak menjelaskan dari mana filosofi tersebut dinukil. Yang pasti, memang ada yang berpandangan bahwa hidup ini seturut logika geometri: dari titik, lalu menjadi garis, hingga berbentuk bidang.
Tapi, bukankah ada pula yang menyebut bahwa hidup dimulai dari nol? Mengapa tak pakai nama itu saja? Bagi Ali, nol yang terdiri atas tiga huruf itu, barangkali, sudah terlalu merepotkan.
Perajin mebel yang tinggal di Dukuh Sidang, Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, itu adalah penganut paham efisiensi sejati. Buktinya, kakak si (.) cukup diberi nama ’’N’’.
’’Nama N itu bukan asal-asalan lho,’’ tegas Ali.
Nama untuk anak lelakinya yang lahir pada 4 September 1992 itu diambilkan dari Alquran yang merupakan saran kiainya dulu. Persisnya dari surah Nun atau Al Qalam.
’’Ketika itu mau saya beri nama Nun. Tapi, saya pikir, kasihan anaknya kalau namanya jadi ejekan,’’ ungkapnya.
Jadi ejekan mungkin tidak. Tapi, keputusan Ali tersebut toh mengundang sangat banyak pertanyaan dan keheranan dari kerabat serta tetangga. Meski lama-kelamaan akhirnya memang mereda sendiri.
Malahan, N yang kini sudah menuntaskan pendidikan di sekolah tinggi ilmu keperawatan di Semarang sempat tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia pada 2000. Yakni, sebagai pemilik nama terpendek di Indonesia.