Harga Sapi Impor Naik
jpnn.com - TASIK – Harga sapi impor hidup naik Rp 2.000/kg. Hal itu dipicu habisnya sapi impor usai Lebaran. Menurut pedagang daging sapi di Pasar Pancasila, Tawang, Kota Tasikmalaya Ahmad Syaripudin sebanyak 25.000 ekor sapi impor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional telah habis.
"Kalau ini (laju kenaikan sapi impor, red) tidak ditahan, harga jual daging sapi, jatuhnya bisa kembali ke seratus ribu (Rp 100.000/kg, red), karena harga daging sapi yang masih hidupnya saja sudah naik," papar Ahmad Syaripudin kepada Radar (Grup JPNN), Minggu (15/9).
Kenaikan harga sapi impor untuk sementara belum berdampak. Para penjual berusaha menahan sementara waktu harga jual daging saat ini sebesar Rp 90.000/kg. Namun ke depan, menurut dia, mau tidak mau pedagang harus kembali menaikan harga jual daging. Jika para pedagang tidak ingin terus merugi.
Ahmad pun merinci harga sapi impor hidup atau sering disebut sapi BX yang semula Rp 34.600/kg, kini naik menjadi Rp 36.600, sehingga akan mempengaruhi harga jual kepada konsumen
Sementara harga sapi lokal diprediksi akan mencapai di atas Rp 40.000/kg atau naik Rp 3.400 dari harga semula, Rp 36.600. ”Sampai per Desember 2013, tidak ada impor lagi. Sementara kalau kita mencari sapi lokal, sebentar lagi musim kurban. Pasti harganya pada tinggi,” tuturnya.
Dengan adanya kenaikan harga beli sapi itu, dia menilai pemerintah tidak konsisten terhadap kebijakan menjaga harga jual daging sapi di level Rp 80.000/kg.
Saat Lebaran, kata dia, harga daging sapi relatif stabil, karena stok sapi yang diimpor pemerintah masih ada.
Jika saat ini pemerintah ingin harga jual daging pada level tersebut (Rp 80.000/kg lagi), menurutnya harus ada kebijakan impor lagi.
”Menekankan harga daging harus Rp 80.000. Memang kemarin harga daging sapi sempat turun, tapi sekarang sudah sapi lokal mau dipakai kurban (jadi mahal) sapi BX (impor) ikut-ikutan naik. Siap-siap saja pedagang merugi,” tandasnya.