Hariri Mengaku Bebas di Saudi, Tapi Ekspresinya Berkata Lain
Berdasar kesepakatan saat membentuk pemerintahan koalisi di Lebanon, ada kesepakatan untuk tidak terlibat dalam konflik regional. Namun, Hizbullah melanggarnya dan itu bisa berimbas pada sanksi yang diberikan negara-negara Arab ke Lebanon.
Negara bakal kembali dirugikan. Sebab, sebelumnya, ada sanksi dari Amerika gara-gara Hizbullah. Hariri menyatakan bisa saja mencabut surat pengunduran dirinya dan tetap menjadi PM. Tetapi, itu semua bergantung sikap Hizbullah.
Presiden Lebanon Michel Aoun langsung menyambut baik langkah yang diambil Hariri. Berdasar pernyataan sumber yang bertemu Aoun pada Senin (13/11), sang presiden menjelaskan bahwa pernyataan Hariri menunjukkan jika kesepakatan saat membentuk pemerintahan koalisi di Lebanon masih berlaku. Pintu terbuka lebar bila PM ke-33 Lebanon itu ingin kembali ke posisinya.
Meski Hariri berusaha menjelaskan bahwa dirinya adalah orang yang bebas dan ditahan Saudi, orang-orang yang melihat wawancaranya berkata lain. Dalam wawancara lebih dari satu jam itu, Hariri tampak begitu tertekan dan sedih.
Beberapa kali dia menahan air matanya. Dia juga terus-terusan minum hingga Yacoubian memberikan gelas minumannya kepada Hariri.
Yang paling menjadi sorotan adalah saat mata Hariri tiba-tiba terbelalak ke arah belakang Yacoubian. Kamera sempat menangkap seorang pria yang membawa kertas dan berwajah marah.
Beredar spekulasi bahwa Hariri diminta membaca kertas tersebut. Setelah wawancara, Hariri sempat mengklarifikasi bahwa itu adalah salah seorang stafnya.
Sikap Hariri yang tampak tidak biasa dan begitu hati-hati memunculkan tagar #UnderPressure alias tertekan di dunia maya.