Harlah ke-123, Bung Karno Merupakan Tokoh Dunia yang Belum Tertandingi, Ini Buktinya
jpnn.com, JAKARTA - Sejarawan sekaligus Dekan FIB Universitas Indonesia (UI) Dr. Bondan Kanumoyoso menyebut pidato pembelaan atau pleidoi Indonesia Menggugat oleh Soekarno atau Bung Karno atas pemerintahan kolonial Belanda, masih relevan.
Bahkan, menurut Bondan, pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno ini masih terngiang-ngiang di telinga setiap orang meski sudah hampir 100 tahun yang lalu.
Sebab, apa yang disampaikan oleh Bung Karno dalam pleidoi untuk melawan imperialisme dan kolonialisme, justu menjadi relevan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Hal itu disampaikan Bondan saat hadir sebagai pembicara dalam peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/6).
Adapun pembicara lainnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning dan dipandu oleh Sejarawan yang juga kader PDIP Bonnie Triyana. Lalu, turut hadir puluhan perwakilan badan dan sayap PDIP.
“Walaupun sudah berlalu hampir 100 tahun yang lalu, tapi rasanya Bung Karno seperti berbicara lagi di telinga kita dan menggedor hati kita semua dengan argumen-argumen yang masih relevan hingga saat ini. Jadi perbaikan nasib rakyat Indonesia itu menjadi tugas bersama,” kata Bondan.
Bondan pun memuji pemikiran Bung Karno lewat pidato pembelaan atau pledoi Indonesia Menggugat. Di mana, pledoi itu dibuat di bawah tekanan pemerintahan kolonial saat di dalam penjara Banceuy di Bandung pada 1930.
Dia juga menyebut belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pledoi Indonesia Menggungat.