Harry Aveling Profesor Penerjemah dari Australia Yang Cinta Sastra Indonesia
Pengalamannya bertahun-tahun mengajar bahasa di universitas Australia, Indonesia dan Malaysia serta gelar Magister Studi Malaysia dari Universitas Sydney menjadi penopang karir yang sekarang ia jalani.
Beberapa penghargaan seperti Penghargaan Anugerah Pengembangan Sastera (1991), Penghargaan Literatur Khatulistiwa untuk Puisi (2006) dan lainnya juga menandakan keahliannya dalam dunia sastra Indonesia.
Di antara banyaknya novel, puisi serta teks lainnya yang sudah ia terjemahkan, buku puisi berjudul "Kill the Radio" (Radio Kumatikan) karya Dorothea Rosa Herliany menjadi salah satu favoritnya.
"Tulisan yang paling berkesan adalah 'Kill the Radio'. Dorothea [yang menulis] adalah penulis wanita yang sangat berani dan jujur dalam tulisannya."
Hingga kini, Harry masih berhubungan baik dengan Dorothea yang tinggal di Bali.
Bahasa Indonesia sangat berani
Setiap bahasa memang memiliki keunikan masing-masing, namun menurut Harry, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling maju.
"Sastra Indonesia lebih maju dibandingkan sastra Malaysia karena jumlah penduduk negaranya jauh lebih banyak," kata Harry ketika ditemuinya di kampus Monash University Clayton.