Hartawan Setjadiningrat, Pengusaha dengan Koleksi 63 Mobil Antik
Yang Tertua Didapat dengan Menjebol TembokSabtu, 03 Juli 2010 – 08:15 WIB
Hauwke harus berjuang keras untuk bisa memboyong mobil itu ke rumahnya. Sebab, dia harus membongkar garasi mobil tersebut yang telanjur ditembok mati. "Mobil itu ada di dalam garasi yang pintunya sudah ditembok dan di depannya ada warung seafood. Karena itu, butuh biaya untuk membongkar dinding warung dan ongkos ganti rugi selama pedagang makanan itu berhenti berjualan," terangnya lantas terkekeh. Oleh si pemilik, mobil tersebut dilepas seharga Rp 7,5 juta. Sementara itu, untuk biaya tukang bongkar bangunan, Hauwke mengeluarkan sekitar Rp 500 ribu plus Rp 1 juta untuk biaya ganti rugi pedagang seafood. "Lucu ya ceritanya. Tapi, itulah suka duka berburu mobil antik," ujarnya.
Penghobi renang itu mengaku mulai jatuh hati pada mobil antik saat bekerja di pabrik mobil Nissan di Australia. Di Negeri Kanguru tersebut, dia sering bersama teman-teman "bule"-nya mengendarai mobil bergaya hot rod. "Saat itu kami pakai mobil dengan tampang tua dan mesin serta bodi besar penuh modifikasi. Sangat anggun dan keren," ungkap jebolan Institute Technology Sydney itu.
Ketika kembali ke tanah air pada 1980, Hauwke langsung membangun tekad untuk berburu mobil antik. Alasannya, dia ingin terus melanggengkan pengalaman "nikmat"-nya semasa di Australia.