Hasil Penelitian UGM tentang Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS
jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengantongi temuan tentang penyebab ratusan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia selama rangkaian Pemilu 2019. Berdasar pemeriksaan medis oleh FKKMK UGM, tidak ada kejanggalan dalam kematian ratusan petugas KPPS.
Dosen FKKMK UGM Riris Andono Ahmad menyatakan, seluruh petugas KPPS yang meninggal diakibatkan sebab yang natural. “Tidak ditemukan indikasi adanya kekerasan maupun kejadian tidak wajar," ujar Riris di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (25/6).
BACA JUGA: Kelelahan Jaga TPS, Anggota TNI Strok
FKKMK UGM telah menyerahkan temuan dan rekomendasinya kepada KPU. Temuan itu merupakan hasil pemeriksaan melalui metode custom random sampling mulai 20 Mei sampai awal Juni.
Menurut Riris, pemeriksaan dilakukan terhadap 400 dari 11.781 tempat pemungutan suara (TPS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari 400 TPS itu, FKKMK memeriksa 212 petugas KPPS yang sehat dan tidak sehat.
Hasil pemeriksaan FKKMK UGM memperlihatkan 80 persen petugas KPPS terindikasi bekerja dengan tuntutan tinggi. Imbasnya adalah kelelahan.
"Di samping itu 83 persen dari 212 petugas Pemilu memiliki keterlibatan kerja yang tinggi. Akibatnya mereka mengalami kelelahan ketika bertugas," ucap dia.
Riris melanjutkan, FKKMK UGM juga melakukan autopsi verbal terhadap keluarga 10 petugas KPPS yang meninggal di DIY. Dari autopsi verbal itu terungkap bahwa 80 persen petugas KPPS yang meninggal dunia memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau berhubungan dengan jantung.