Hati-hati ya, Ada 483 Prodi PTN Tak Lolos Akreditasi
jpnn.com - JAKARTA - Para lulusan SLTA nantinya dituntut lebih hati-hati dan teliti saat memilih tempat kuliah. Meski di perguruan tinggi negeri (PTN) belum tentu program studi (prodi) yang dipilih sudah terakreditasi.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melansir data bahwa ada 483 prodi milik PTN yang tak lolos akreditasi.
Ketua BAN-PT Mansyur Ramli mengatakan, jumlah prodi hingga akhir 2014 mencapai 22.306 unit. Dari jumlah itu, prodi yang sudah diakreditasi ada 18.568 unit. Prodi dengan akreditasi A berjumlah 1.681 unit, akreditasi B (7.264 unit), dan akreditasi C (9.007 unit).
"Lalu ada 546 prodi tidak lulus akreditasi. Di mana 483 di antaranya adalah prodi milik PTN," kata Mansyur di kantornya kemarin. Dia tidak bisa merinci prodi-prodi yang tidak lulus akreditasi itu ada di PTN mana saja. Intinya dia berharap masyarakat harus mengecek status akreditasi setiap prodi yang ingin dituju.
Guru besar bidang manajemen dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu mengatakan, banyak alasan yang membuat prodi milik PTN tadi tak lulus akreditasi. Umumnya disebabkan karena fasilitas pembelajaran serta kualitas dosen yang tidak memenuhi standar.
"Umumnya yang tidak lolos itu adalah prodi baru," jelas dia. Baik itu prodi baru di kampus PTN yang sudah berdiri lama. Ataupun prodi baru di kampus PTN yang baru didirikan. Seperti di ketahui, selama 2014 ada belasan PTN baru yang dirikan oleh pemerintah. PTN baru itu ada yang benar-benar baru, tetapi juga ada yang konversi dari kampus swasta.
Mantan kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu menjelaskan, prodi-prodi baru diharapkan tidak langsung mengajukan akreditasi. Apalagi setelah mendapatkan izin operasional dari pemerintah, mereka sejatinya sudah disetarakan dengan akreditasi C. Sehingga prodi baru ini sudah legal untuk menerima mahasiswa baru.
"Lebih baik tunggu paling cepat dua tahun dulu. Biarkan ada proses pembelajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dulu," jelasnya.
Mansyur mengatakan kampus saat ini cepat-cepat mengusulkan permintaan akreditasi karena tuntutan user atau pengguna dari lulusannya. Dia mencontohkan, saat ini untuk mendaftar CPNS harus lulusan prodi minimal terakreditasi B. Bahkan beberapa perusahaan swasta top, seperti di bidang perbankan, hanya menerima pelamar lulusan prodi akreditasi A.
Ke depan Mansyur mengatakan pelaksanaan akreditasi tidak hanya fokus di BAN-PT. Proses akreditasi juga bisa didapat dari lembaga akreditasi mandiri perguruan tinggi (LAM-PT). Saat ini yang sudah ada masih LAM-PT bidang kesehatan saja.
Selanjutnya akan disusul bidang engineering dan pertanian. Meski diambil oleh pihak lain, Mansyur mengatakan proses akreditasi tetap di bawah pengawasan BAN-PT. (wan/end)