Hebat, Gapoktan Mujagi Berhasil Mengelola 100 Hektare Lahan Pertanian
Khusus tanaman sayuran untuk pembeli Jepang sebagian besar ditanam di dalam rumah kaca. Ini juga mengikuti SOP sayuran berstandar ekspor.
Untuk menggarap lahan pertanian, para petani dibantu oleh mahasiswa jurusan pertanian. Salah satunya bernama Darul Ikhsan.
Menurut Darul, bekerja di Gapoktan Mujagi dapat menambah wawasan dan ilmu terkait pertanian. Juga ilmu pemasaran produk pertanian.
“Bekerja di sini saya bisa menambah ilmu. Juga jadi memunculkan keinginan untuk mengembangkan bisnis pertanian,” kata Darul.
Selain menjual produk hasil pertanian secara konvensional, Suhendar dan para petani di Gapoktan Mujagi memasarkan melalui marketplace.
“Kita juga harus bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan hasil pertanian. Jadi kami juga menjual produk kami melalui marketplace oranye dan hijau,” kata Suhendar.
Dalam berbagai kesempatan, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mendorong petani untuk memperbaiki proses produksi dan pascapanen terutama apabila produk pertanian dimaksudkan untuk mengisi pasar ekspor.
Untuk menembus pasar ekspor, kata Prishato, harus memperhatikan tiga K, yaitu kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. (flo/jpnn)