Heboh Twit Dukung Omnibus Law, Ardhito Pramono Mengklarifikasi
jpnn.com, JAKARTA - Musikus Ardhito Pramono memberi klarifikasi terkait twit dirinya yang ikut meramaikan tagar #IndonesiaButuhKerja.
Tagar tersebut ternyata salah satu kampanye pro-Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang menuai kontroversi.
Lewat akun Twitter miliknya, Ardhito Pramono mengaku tidak tahu kampanye #IndonesiaButuhKerja untuk RUU Cipta Kerja.
"(1) Betul bahwa saya menerima brief untuk ikut dalam kampanye tagar #IndonesiaButuhKerja & menerima bayaran. Seperti kerjasama saya dengan sebuah brand. Namun dalam brief yang saya terima dari publicist saya, tidak ada keterangan tentang Omnibus Law. Apakah saya bertanya sebelumnya? Ya, saya bertanya," ungkap Ardhito Pramono.
"(2) Saya bertanya apakah ada kepentingan politik tertentu? Jawaban publicist saya; Tidak, tujuannya hanya membuat tenang di tengah pandemic karena akan adanya lapangan pekerjaan nantinya. Saya diminta membuat tulisan sesuai dengan harapan saya," sambungnya lagi.
Pelantun Bitterlove itu sempat bertanya tentang kerja sama tersebut apakah ada hubungan dengan Omnibus Law.
Sebab Ardhito Pramono mengaku tidak mau terlibat dalam hal yang tidak dipahaminya.
"(3) Saya juga bertanya, apakah ada hubungan dengan omnibus law? Jawabannya, tidak ada. Saya bertanya karena saya hanya musisi, enggak paham politik dan tidak punya pengetahuan akan isu-isu tersebut, sehingga saya tidak ingin digiring ke ranah yang tidak saya pahami," ucap pria 25 tahun itu.