Hercules Jatuh, DPR Minta Pemerintah Tambah Anggaran untuk TNI

jpnn.com - JAKARTA - Musibah jatuhnya pesawat Hercules C-130 diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki dan membenahi alutsista. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan anggaran.

"Kecelakaan Hercules ini memang musibah. Tapi kita harus jadikan ini momentum untuk membenahi alutsista dengan cara membeli alutsista yang baru dan fungsional. Untuk itu kita perlu tingkatkan (lagi) anggaran TNI," kata anggota Komisi I DPR Sukamta, Rabu (30/6).

Politisi dari Fraksi PKS ini menjelaskan, TNI memiliki program Renstra dan MEF (Minimum Essential Forces). Renstra yang dibuat TNI terbagi ke dalam tiga tahap. Yaitu renstra tahap I (2005-2009), renstra tahap II (2010-2014) dan renstra tahap III (2015-2019).

Anggaran untuk Renstra tahap II meningkat 100 persen dari tahap I. Sementara, untuk tahap III anggaran meningkat hampir 100 persen. Sukamta juga meminta TNI mengagendakan MEF untuk memenuhi kebutuhan minimum pertahanan ke dalam tiga tahap.

Yakni, MEF tahap I (2010-2014), MEF tahap II (2015-2019) dan MEF tahap III (2020-2024). Pada MEF tahap II, sambung Sukamta, TNI AU telah melaksanakan pengadaan pesawat tempur, pesawat latih, dan alutsista lainnya.

Tapi, dia mempertanyakan anggaran TNI tahun 2014 yang tidak terealisasi. Di antaranya anggaran sisa rupiah murni pendamping. Dana itu salah satunya untuk penambahan alokasi anggaran pengadaan pesawat Hercules C-130.

"Mengapa pengadaan 5 unit pesawat Hercules C-130 pada tahun anggaran 2014 tidak terealisasi?" tanya Sukamta.

Karena itu, pihaknya meminta TNI konsisten menjalankan rencana strategisnya. Terlebih, anggaran Kementerian Pertahanan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun, tidak terkecuali pada APBN 2015 dan APBN-P 2015.