Hergun Sampaikan 4 Catatan Tentang Pertumbuhan Ekonomi 2021
Angka itu menurun sebesar 43,35 persen (qtoq) dibandingkan konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2020 yang mencapai Rp 481,8 triliun.
Sementara bila dibandingkan dengan kuartal I-2020 dengan capaian sebesar Rp 254,8 triliun, hanya mengalami kenaikan sebesar 2,96 persen (yoy).
“Belanja pemerintah yang diharapkan menjadi stimulus kegiatan perekonomian, belum berhasil mendorong secara optimal," lanjut Hergun.
Pada kuartal I-2021, katanya, pertumbuhan ekonomi tercatat minus 0,74 persen (yoy), melanjutkan kontraksi ekonomi sebanyak empat kali berturut-turut.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR itu menyebut faktor kedua, yaitu pemerintah relatif terlambat mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Delta.
Di saat negara-negara lain sudah menutup diri, Indonesia masih menerima pesawat carter dari India. Kebijakan itu harus dibayar mahal dengan melonjaknya kasus Covid-19.
Faktor ketiga, kata Hergun, adanya kebijakan PPKM sehingga menyebabkan berkurangnya kegiatan ekonomi dan menurunnya mobilitas masyarakat.
Akibatnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 hanya tercapai sebesar 3,51 (yoy), gagal melanjutkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang mampu tumbuh impresif hingga 7,07 persen (yoy).