Hijrah Berpindah Menuju Kehidupan Lebih Baik dan Bermakna
Gempuran itu sangat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa Rasulullah dan para pengikutnya.
Peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah itu, oleh Khalifah Umar bin Khaththâb dijadikan sebagai tonggak awal diberlakukannya tahun baru dalam Islam yang disebut tahun Hijriyah atau hijrah.
Nah, seiring maraknya propaganda radikalisme dan terorisme, tahun baru Hijriyah itu dijadikan ajang propaganda untuk menarik pengikutnya untuk bergabung berperang di negeri konflik seperti Suriah, Filipina, dan Myanmar.
Menurut Maman, langkah-langkah itu jelas tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah. Menurut dia, hijrah sebaiknya dilakukan dengan niat yang tulus.
“Manusia yang hijrah harus selalu memiliki optimisme dalam menyongsong masa depan yang semakin baik,” tegas Maman.
Dalam konteks dunia dan global, lanjut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB ini, semangat hijrah bisa diisi dengan perjuangan menegakkan keadilan dan perdamaian.
Selain itu, semangat hijrah bisa dilakukan dengan perjuangan melawan segala bentuk ketidakadilan, kekerasan, penindasan, narkoba, korupsi, serta upaya-upaya disintegrasi yang mengancam keutuhan NKRI. (jos/jpnn)