Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hilangkan Stigma Buruk soal Bung Karno, Pemerintah Sebaiknya Meminta Maaf

Kamis, 10 November 2022 – 14:32 WIB
Hilangkan Stigma Buruk soal Bung Karno, Pemerintah Sebaiknya Meminta Maaf - JPNN.COM
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama 33 akademisi dari berbagai negara melakukan ziarah kubur di makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Kamis (10/11) bertepatan di Hari Pahlawan. Foto: Fathan

jpnn.com, BLITAR - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pemerintah perlu meminta maaf kepada Bung Karno dan keluarga.

Hal ini untuk meluruskan sejarah yang telah dibelokkan pada masa Orde Baru.

“Kami tahu bagaimana perlakuan dari pemerintahan yang sangat otoriter saat itu terhadap Bung Karno dan juga keluarganya. Sampai misalnya, Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk sekolah saja, itu tidak bisa melanjutkan kuliahnya karena aspek-aspek politik,” kata Hasto menjawab pertanyaan awak media di Surabaya, Kamis (10/11).

Menurut Hasto, semuanya harus berkaca dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Ketiga RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Peristiwa 1964, disadari sepenuhnya tak terlepas dari konstelasi perang dingin pada saat itu. Presiden Gus Dur lalu menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban 1965.

“Nah, ini tentu saja apa yang diartikan sebagai suara kebenaran itu juga sebaiknya direspons oleh pemerintah,” tegas Hasto.

Hasto menjawab hal itu saat mendampingi para akademisi internasional yang berziarah ke Makam Bung Karno, di Kota Blitar, Kamis (10/11), yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Mereka adalah para peserta acara napak tilas Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 bertajuk “Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective”.

Pemerintah perlu merahabilitasi nama Bung Karno untuk meluruskan sejarah yang telah dibelokkan pada masa Orde Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News