Horas... Bandara Silangit Naik Kelas
Dari paparan Arie, Bandara Silangit sangat mungkin dipromosikan menjadi bandara internasional. Dasarnya adalah Peraturan Kementerian Perhubungan RI yang memungkinkan sebuah bandara bisa diusulkan naik kategori karena adanya perkembangan pariwisata yang cukup besar. “Itulah alasannya,” sebut Arie.
Dari sisi market juga sangat mendukung. Wilayah Danau Toba terutama di Tapanuli Utara menyumbang 73 persen jumlah wisatawan mancanegara bagi Sumut. Umumnya wisatawan-wisatawan itu datang dari negara-negara Asia seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam. “Mayoritas pengunjung ke Sumut tahun lalu dari Malaysia mencapai 50 persen lebih,” imbuhnya.
Setelah Silangit naik kelas, Arie berharap agar perjalanan dari Singapura ke bandara yang diresmikan pada 2005 itu tidak lagi melalui Kualanamu. Wisatawan akan diarahkan secara langsung ke Silangit
“Maunya dari Bandara Singapura ke Silangit bisa ditempuh dalam waktu dua jam atau 1,5 jam supaya hari itu juga mereka bisa menikmati alam Danau Toba,” ujarnya.
Lantas apa yang akan dilakukan setelah peresmian run way September nanti? ”Kerja paralel,” ucap Arie.
Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, sambungnya, akan kembali membuka kerja sama dengan Malaysia Airlines dan Singapore Airlines untuk kembali menawarkan langkah konkret yang sudah dilakukan setelah sebulan penerbangan perdana ditetapkan. Nantinya, Kemenhub juga akan memberi masukan tentang hal-hal yang harus dibenahi setelah Silangit menjadi bandara internasional.
“Nah, untuk itu, kami harus bekerja secara paralel lagi dengan bandara internasional melalui intensif yang harus kita tawarkan, supaya perusahaan airlines dari luar negeri tertarik memulai bisnis. Kita benahi dulu bandara kita, baru berani kita jualan,” tegas Arie.(jpnn)