Horta Hanya Setuju untuk Transit
Kamis, 08 Juli 2010 – 14:31 WIB
Sikap Guterres itu dibenarkan Arsenio Bano, anggota parlemen dari Partai Fretilin. Dengan tegas, tokoh oposisi itu menentang keras rencana pendirian Pusat Suaka Regional di negerinya. "Fretilin menolak gagasan tersebut. Timor Leste bukanlah kelompok penggembira yang wajib membela kepentingan Australia. Para pencari suaka itu ingin menjadi warga Australia, bukan Timor Leste," tegasnya.
Karena itu, menurut Bano, pemerintah Australia-lah yang harus menanggung beban tersebut. Bukan mengalihkan beban itu ke Timor Leste demi menyelamatkan popularitas pemerintahan baru Gillard menjelang pemilu. "Sebagai negara miskin yang tidak pernah jauh dari masalah, Timor Leste jelas tidak siap menjadi tempat penampungan imigran dari negara lain," lanjut politikus senior itu.
Bersamaan dengan itu, pemerintahan Gillard menjanjikan bantuan finansial AUD 25 juta (sekitar Rp 192 miliar) khusus untuk memerangi penyelundupan manusia di Asia. Indonesia, negara yang menjadi tempat transit manusia perahu dalam perjalanan ke Australia, akan mendapatkan bantuan kapal patroli dan pesawat. Malaysia, Thailand, Pakistan, dan Sri Lanka bakal mendapatkan peralatan pengintai.