Hubungan Golkar-Nasdem Sulsel Makin Panas?
DPD Partai Golkar, lanjut Risman, saat ini sedang menjalankan komitmen membantu Danny bergabung dengan partai politik lain setelah ditinggalkan oleh Nasdem. "Setelah pandemi Covid-19, Danny Pomanto akan menyatakan sikap resminya tentang hal ini," ungkap Risman. Risman mengklaim Danny merasa lebih nyaman bersama Golkar. Itu karena dukungan Golkar tidak plin-plan dan tidak mengambang.
Terpisah, Waketum DPP Partai Nasdem, Ahmad HM Ali meminta agar Golkar tak memaksakan diri memasang kadernya untuk berpasangan dengan Danny dalam pilwalkot Makassar. Dia menjelaskan, partai koalisi di daerah mestinya berembuk untuk menentukan siapa wakil yang cocok bagi Danny. Bukan main menang-menangan dengan memaksakan kandidat tertentu untuk pendamping.
“Nasdem juga tak ingin menang-menangan karena kami tak bisa mencalonkan sendiri. Harus berkoalisi. Golkar juga jangan memaksakan, harus berembuk bersama partai koalisi dalam menetapkan calon,” bebernya.
Sebelumnya, di sosial media (sosmed) juga sempat terjadi perang komentar antara pendukung Golkar dan Nasdem di Sulsel setelah tersebar foto ilustrasi Danny yang berlatar belakang mobil dengan corak kedua partai tersebut. Bahkan ada surat terbuka yang mengatas namakan penggiat sosmed ditujukan pada Rusdi Masse, Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel.
"Namun sangat disayang Brending Mobil tersebut nampak Gambar Partai Nasdem diletakkan paling belakang sementara Partai Bapaklah yang Pertama kalinya memberikan Surat Tugas ke DP. Melihat Brending mobil tersebut secara Analisa Penggiat Media Sosial melihat menandakan Nasdem Bukan apa-apa bagi Golkar," demikian kutipan surat yang sempat viral beberapa waktu lalu itu.(fri/jpnn)