Ide Besar dari Bukit Halimun
Selasa, 04 Agustus 2009 – 07:55 WIB
Malam hari, dari atas bukit ini akan terlihat pusat kota dengan ”danau” yang besar dan kapal-kapal yang bersandar di pelabuhannya. Tadi malam saya diajak teman-teman Luwuk Post untuk makan malam di atas bukit yang oleh penduduk lokal disebut Keles itu. Terlihat jelas bagaimana kapal Pelni, KM Tilong Kabila, meninggalkan teluk ini dan tak lama kemudian kapal besar pengangkut kontainer ganti masuk ke dalamnya. Kalau kelak Luwuk bisa berkembang menjadi kota kaya, pemandangan kota ini seimbang dengan kota seperti San Francisco. Hanya akan kalah dengan kota Rio de Janeiro di Brazil.
Bisakah Kota Luwuk menjadi kota yang amat maju di kemudian hari? Tentu bergantung pada banyak faktor. Tapi, alamnya memberikan modal untuk bisa ke sana. Kota ini memiliki sumber air tawar yang luar biasa kualitas dan kuantitasnya. Sampai-sampai Luwuk digelari ”kota berair”. Sebuah kota di pantai dengan backdrop bergunungan, tapi sumber air tawarnya muncul dari mana-mana. Kota yang memiliki sumber air seperti ini akan ditakdirkan menjadi kota yang disenangi umat manusia. Kehidupan tidak akan bisa dilepaskan dari air.