IDI Ungkap Fakta Menarik Soal Virus Corona
jpnn.com, JAKARTA - Fakta menarik diungkapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut IDI, tingkat kematian atau fatalitas dari penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak lebih berbahaya dari demam berdarah dengue (DBD) dan tuberkulosis (TBC).
Merujuk laporan dari World Health Organization (WHO), angka kematian akibat virus corona hanya 2-3 persen, sementara yang sembuh mencapai 97 persen.
“Beda dengan DBD yang jumlah kasusnya 14 ribu dan yang meninggal 100 orang serta TBC yang angka kematiannya 89 ribu dalam satu tahun, tetapi tidak banyak media yang mengupas,” ujar Ketua Umum IDI Daeng Mohammad Faqih, Kamis(12/3).
Dia mengatakan kehebohan akibat penyebaran virus corona karena virus Covid-19 ini relatif baru, terlebih lagi WHO sudah menyatakan kasus ini sebagai pandemik global, yang berarti dua pertiga belahan dunia sudah terjangkiti penyakit ini.
Faqih mengatakan, sudah sering menyampaikan dampak paling kuat dari virus ini bukan pada aspek kesehatan, melainkan lebih besar terjadi pada aspek sosial, politik, dan ekonomi karena ramai dan viral di media.
Oleh karena itu, IDI mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik dengan penyebaran virus corona.
Dia mengatakan mayoritas penyebab kematian bukan karena virus corona, justru karena penyakit penyerta yang sudah ada pada pasien yang terjangkit virus ini. Seperti gagal ginjal dan diabetes yang kemudian menjadi semakin berat karena terinfeksi virus ini sehingga menyebabkan kematian.
“Virus ini berkaitan dengan tingkat kekebalan tubuh yang turun sehingga menyebabkan fatalitas kematian,” kata dia.