Ikut Jokowi
Oleh: Dhimam Abror DjuraidPerbincangan mengenai dinasti politik ramai lagi menjadi diskursus nasional setelah kelarnya pilkada serentak nasional 2020 yang lalu, terutama karena beberapa calon kepala daerah mempunyai hubungan darah dengan beberapa elite politik.
Dinasti politik yang paling high profile tentu saja adalah Gibran Rakabuming wali kota terpilih Solo, dan Bobby Nasution wali kota terpilih Medan. Keduanya adalah anak dan menantu Joko Widodo.
Beberapa nama dikaitkan dengan dinasti politik, seperti Hanindhito Himawan anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang menjadi bupati Kediri. Ada juga Ipuk Fiestiandani, istri Bupati Banyuwangi dua periode, Abdullah Azwar Anas, yang sekarang menjadi bupati Banyuwangi.
Di kabupaten Mojokerto Ikfina adalah istri mantan Bupati Mojokerto Mustafa Kamal Pasha yang sedang menjalani hukuman karena kasus korupsi. Di pilkada Kota Pasuruan, mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf menjadi wali kota, bertetangga dengan adik kandungnya, Irsyad Yusuf, yang menjadi bupati Pasuruan.
Masih banyak kabupaten dan kota di Jatim yang diperintah oleh kepala daerah yang berhubungan darah. Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Bangkalan, Kota Batu, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan.
Dinasti politik sudah telanjur mempunyai konotasi negatif. UU No 1/2015 yang mengatur larangan dinasti politik dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dan sampai sekarang tidak ada lagi aturan yang melarang.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Amerika Serikat yang disebut sebagai lokomotif negara demokrasi liberal di dunia mengalami fenomena yang sama. Keluarga Kennedy pada 1960-an adalah contoh dinasti politik.
John F. Kennedy menjadi presiden dan kemudian terbunuh pada 1963. Adiknya, Robert Kennedy menjabat sebagai Jaksa Agung waktu John menjadi presiden. Setelah John meninggal, Robert mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi dia terbunuh sebelum sempat ikut pemilihan pada 1968.