Ikut Semut
Oleh: Dahlan IskanBertabrakan dengan arus manusia yang dari jalan Nanjing Timur yang seperti air bah.
Ternyata saya bisa belok ke arah Peace Hotel. Hanya harus memutar. Mengikuti arus yang sudah diatur untuk kelancaran malam tahun baru.
Malam kemarin jalan Nanjing Timur dibelah dua: sisi selatan untuk pejalan kaki menuju sungai. Sisi utara untuk yang kembali dari sungai.
Yang membelah jalan itu barisan tentara. Bukan pagar. Barisan tentaranya bukan satu baris, tetapi dua baris. Saling membelakangi.
Antara barisan tentara yang menghadap utara dan yang menghadap selatan ada zona kosong 1,5 meter. Rapi sekali.
Yang selatan penuh manusia menuju sungai. Yang utara penuh manusia yang meninggalkan sungai. Di tengah-tengahnya ruang kosong yang dipagari tentara.
Di tiap simpang empatnya ada pengaturan yang lebih rapi. Jalan yang memotong Nanjing Timur tidak ditutup. Kendaraan tetap bisa memotong jalan Nanjing Timur. Ikut lampu bangjo.
Menjelang lampu merah, 16 tentara membentuk gerakan rapi menutup jalan. Semua pejalan kaki harus berhenti di depan tentara itu. Suasananya menjadi padat. Seperti air deras yang dibendung. Tidak ada yang mencoba menerobos tentara.