Imbauan Kemendikbud kepada Perguruan Tinggi terkait Kuliah Daring
jpnn.com, JAKARTA - Pemberlakuan study from home diikuti dengan berbagai kemudahan yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswanya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Plt Dirjen Dikti Kemendikbud) Nizam mengatakan, selain kebutuhan akan akses internet dan logistik, kebijakan tugas akhir dan skripsi menjadi topik hangat yang menjadi perhatian mahasiswa selama masa pembatasan sosial (social distancing).
Kemendikbud mengimbau agar kampus memudahkan atau tidak mempersulit tugas akhir dan skripsi mahasiswa selama darurat wabah virus corona Covid-19.
Untuk karya tulis akhir tidak harus berupa pengumpulan data primer di lapangan/laboratorium. Metode dan waktunya bisa beragam dan fleksibel sesuai bimbingan dari dosen pembimbing.
"Jadwal ujian silakan diatur sesuai perkembangan, bentuknya tidak harus konvensional, tetapi bisa dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan sebagainya. Yang penting didasarkan pada learning outcome/capaian pembelajaran yg diharapkan," kata Nizam di Jakarta, Selasa (7/4).
Dia melanjutkan, jadwal praktik bisa digeser. Akhir semester bisa digeser. Kalender akademik bisa disesuaikan. Yang tidak boleh dikompromikan adalah kualitas pembelajarannya.
Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Syamsul Gultom menjelaskan, beberapa kebijakan yang telah diterapkan untuk memudahkan pembelajaran dari rumah.
Rektor memberikan imbauan kepada seluruh dekan untuk membuat alternatif dalam pelaksanaan ujian.