Imlek Bencana
Oleh: Dahlan IskanRoy akhirnya dicari polisi. Ia pun cari wartawan. Ia ingin wartawan tahu kalau ia akan ditangkap. Agar jadi berita. Agar heboh. Dengan demikian sang ayah akan memperhatikannya.
Di jalan raya, setelah bertemu wartawan, polisi mengetahui keberadaan Roy. Polisi berusaha menghentikan mobil Roy. Tapi Roy mempercepat mobilnya. Dikejar. Roy kian ngebut. Ia ingin menghilang ke jalan tol, lewat bundaran Waru, Surabaya Selatan.
Sepanjang pengejaran itu Roy bisa lolos. Termasuk ketika melewati daerah padat. Tapi di bundaran Waru itu mobil polisi yang lain mencegatnya.
Roy tidak bisa lagi lari. Roy ditangkap. Roy ditahan.
"Saya mencoba menghubungi papa. Tapi papa ke Singapura. Sengaja menghindar," ujar Roy.
Tapi hari ke-5 di tahanan, papanya datang menjenguk. Roy mengira hari itu ia akan dikeluarkan dari tahanan. Roy merasa papanya orang kuat. Pengaruhnya besar.
Setelah sepuluh menit bicara-bicara di salah satu ruang di kantor polisi, Roy bertanya pada bapaknya. "Terus bagaimana urusan ini?"
Jawaban sang ayah di luar perkiraan Roy. "Ya kamu jalani saja dulu," ujar sang ayah seperti ditirukan Roy.