Implementasi Zero ODOL 2023 Bakal Hambat Proyek Strategis Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan zero Over Dimension Over Load (ODOL) pada awal 2023 mendatang bisa dipastikan akan menghambat proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.
Pasalnya, kebijakan itu akan menghambat industri semen yang menjadi salah satu komponen utama dalam pembangunan infrastruktur ini untuk bisa dengan cepat mendistribusikan semennya ke lokasi proyek.
Fredy Agung Prabowo dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengatakan kebijakan zero ODOL akan menyebabkan terjadinya penambahan armada yang cukup signifikan. Selain itu, juga akan terjadi pengurangan muatan sekitar 80 persen.
“Nah, dengan penambahan armada yang sangat banyak, itu pasti akan menambah waktu angkut menjadi lebih lama. Sebab, di area pabrik akan terjadi antrean karena waktu yang dibutuhkan untuk pengisian menjadi lebih lama. Kondisi itu pasti akan berdampak untuk sampainya semen tepat waktu ke lokasi proyek,” ujarnya Rabu (7/7).
Jika semen itu terlambat tiba ke lokasi proyek, menurut Fredy, akibatnya pembangunan proyek juga akan terlambat, termasuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
“Akibatnya, ini pasti bisa menghambat percepatan pembangunan dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah,” katanya.
Keterlambatan pembangunan proyek infrastruktur akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Misalnya, hilangnya pendapatan pemerintah dari pajak, penundaan investasi, pengangguran tidak terserap, pertumbuhan ekonomi tidak terakselerasi,dan sekaligus menurunkan daya saing nasional.
Fredy mengatakan Asosiasi Semen Indonesia sudah sepakat untuk mengajukan penundaan penerapan zero ODOL ini menjadi awal 2025.