Impor Jagung 30 Ribu Ton Bisa Tekan Harga Mahal
Akibat kendala distribusi jagung untuk pakan ternak seperti itu, sambung Suwardi, berdampak kepada harga yang menjadi mahal dibandingkan perhitungan secara bisnis melakukan impor.
“Impor jagung dapat saja berubah menjadi upaya menekan harga jagung yang mahal di pasaran akibat persoalan distribusi," ujar Suwardi.
Suwardi menambahkan, impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak perlu dicermati secara jeli alasan penyebabnya.
Menurut Suwardi, impor jagung seperti yang akan diterapkan pemerintah dapat saja diperlukan untuk hal khusus.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa impor jagung 30 ribu ton untuk kebutuhan pakan ternak dilakukan karena harga dalam negeri masih mahal.
Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sri Widayati mengatakan, impor jagung untuk pakan ternak ditujukan sebagai antisipasi harga.
Sri mengungkapkan, harga jagung untuk pakan ternak di pasaran masih berkisar Rp 5.800 per kilogram.
Di sisi lain, jagung impor direncanakan telah dikirim ke Indonesia pada pertengahan Februari 2019