Indonesia dan China Makin Erat, UMKM Seharusnya Terangkat
Nama besar dan kemampuan finansial yang besar pula menjadikan merek-merek tersebut mudah mendapatkan akses pasar di China dan diterima oleh konsumen. Apalagi mereka juga menggandeng perusahaan lokal China.
Lalu bagaimana dengan sektor UMKM yang sebenarnya produknya tidak kalah dengan merek-merek besar tersebut, termasuk dalam segi kualitas?
Bank Indonesia yang hadir di China dalam empat tahun terakhir memiliki misi membawa produk-produk UMKM Indonesia tersebut.
Dengan menggandeng sebuah perusahaan China yang berkantor pusat di Guangzhou, 30 unit UMKM dari berbagai daerah di Indonesia mulai menapaki pengalaman baru untuk berkompetisi di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Ke-30 unit UMKM tersebut merupakan binaan Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan RI, dan Lembaga Pembiayaaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Pemilihan 30 UMKM tersebut melalui proses kurasi yang ketat. Produk UMKM ini diharapkan dapat menembus pasar China.
Sebelumnya Wakil Kepala Kantor Perwakilan BI Beijing Firman Hidayat bersama Konsul Ekonomi Konsulat Jenderal RI di Guangzhou Adhi Kawidastra berkunjung ke ruang pajang Overseas Prominent Brands (OPB) yang berada di kompleks Canton Fair, Selasa (27/9).
Selain bertemu CEO OPB Steven Hou, keduanya juga melihat secara langsung produk-produk unggulan sejumlah UMKM Indonesia yang dipasarkan oleh perusahaan agregator tersebut, di antaranya kopi, teh, makanan ringan, dan bumbu instan.