Indonesia Dapat Royalti Rp 5 Miliar Hasil Penjualan Bibit Hibrida Bawang Merah
Sakata sendiri dikenal sebagai perusahaan benih hibrida yang sudah merambah pasar dunia. Teknologi benih Sakata telah menghasilkan benih varietas hortikultura yang tersebar di seluruh benua.
Sementara itu, benih bawang merah Indonesia saat ini telah dikembangkan sebagai True Shallot Seed (TSS).
Namun, produksi TSS memerlukan lokasi dengan ketinggian tertentu untuk menarik kedatangan pollinator yang membantu penyerbukan bawang merah.
Karena itu, produktivitas benih jenis TSS masih rendah. Tapi disisi lain, konsumsi bawang merah Indonesia relatif tinggi, sehingga memerlukan pasokan yang kontinyu untuk konsumsi pangan dan pemenuhan bahan baku industri pangan domestik.
Adapun melalui kerjasama ini diharapkan bibit Indonesia semakin dikenal luas di pasar dunia.
Untuk itu, Kepala Badan Litbang Pertanian akan menindaklanjuti hal tersebut dan menunjuk Kepala balai Penelitian Tanaman Sayuran sebagai mitra wicara rencana kerjasama pengembangan benih bawang merah hibrida dengan SSC.
Kerja sama ini juga diharapkan mampu menghasilkan patent, lisensi dan invensi teknologi terapan yang lain.