Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Indonesia Tetapkan Tarif Tertinggi Rapid Test, Tetapi Seberapa Penting Tes Ini?

Kamis, 09 Juli 2020 – 15:42 WIB
Indonesia Tetapkan Tarif Tertinggi Rapid Test, Tetapi Seberapa Penting Tes Ini? - JPNN.COM
Menurut pakar di Australia, 'rapid test' tidak cukup akurat dalam mendiagnosa COVID-19 dan lebih baik digunakan setelah 'swab test'. (Foto: ANTARA)

Ia menambahkan, misinformasi ini terus "dirawat" oleh pemerintah, karena eksistensi rapid test dalam mekanisme prosedur untuk mengidentifikasi apakah orang itu positif COVID-19 masih masuk dalam bagian dari observasi diagnosa.

"Kami menyesalkan [rapid test] itu sebenarnya, karena awalnya pemerintah kayaknya sih udah tahu ya kalau memang rapid test itu tidak akurat dan bukan alat diagnosa, meskipun kalau untuk contact tracing masih bisa."

Butuh 'keterbukaan dan ketegasan' pemerintah

Indonesia Tetapkan Tarif Tertinggi Rapid Test, Tetapi Seberapa Penting Tes Ini?
Yanuar Nugroho, seorang akademisi Indonesia mengatakan ada kesan pemerintah tidak serius sejak awal mewabahnya virus corona.

 

Selain menjadi persyaratan yang harus dilakukan secara mandiri sebelum melakukan perjalanan, rapid test juga masih dipakai untuk menentukan tes PCR pada pasien dalam pengawasan (PDP).

"Kalau ada pasien dengan gejala demam tinggi, nyeri tenggorokan, setelah observasi fisik, harus dirapid test dulu. Kalau non-reaktif hasilnya, masih harus nunggu giliran di urutan ke sekian. Kalau reaktif, maka langsung diswab," jelas Irma.

Padahal, lagi-lagi, mereka yang hasil rapid test-nya non-reaktif, bisa jadi berstatus positif tanpa mereka ketahui dan berpotensi menularkan ke orang lain.

Indonesia Tetapkan Tarif Tertinggi Rapid Test, Tetapi Seberapa Penting Tes Ini? Photo: Kapasitas pengetesan tes PCR di Indonesia bisa ditingkatkan jika pemerintah mengadopsi protokol WHO soal discharge criteria pasien COVID-19. (ABC News: Jerry Rickard)

 

Angka pengetesan orang di Indonesia melalui metode PCR yang menjadi acuan diagnosa COVID-19 sampai saat ini masih jauh di bawah syarat WHO dalam kondisi pelonggaran PSBB, yakni 40.000 tes per hari.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi sebesar Rp150

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close