Industri Udang Agresif Sasar Amerika dan Jepang
’’Sekarang mereka menyukai udang siap saji (added value). Tinggal goreng,’’ kata Martinus.
Saat ini pihaknya memang memproduksi udang dengan value added dan udang dengan komoditas ritel. Baik udang vaname maupun windu (black tiger).
Untuk produksi, pasokan udang dipenuhi dari penyuplai dan petani tambak.
Pasokan diambil dari berbagai daerah seperti Medan, Makassar, Madura, Sumbawa, dan Lombok.
Martinus menjelaskan, perusahaan tidak mengelola sendiri tambak udang.
Sebab, pasokan udang yang dibutuhkan cukup tinggi. Dalam sehari, pihaknya membutuhkan 80 ton udang segar.
Selanjutnya, per hektare tambak hanya menghasilkan sekitar 60 ton per tahun.
’’Jadi, kalau mau buat tambak sendiri, tidak memungkinkan,’’ jelas Martinus. (puj/c22/fal)