Ingat, Anies Baswedan Justru Dekat dengan Jusuf Kalla

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai, sangat kecil kemungkinan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak lagi maju sebagai capres di Pilpres 2019 mendatang.

Karena mantan Danjen Kopassus tersebut masih merupakan magnet utama bagi Gerindra untuk mendulang suara di Pemilu legislatif yang digelar serentak dengan Pilpres 2019.

"Perlu diketahui, Prabowo sampai saat ini belum pernah menyatakan mundur dari politik. Selain itu, ia juga merupakan magnet, menarik suara secara signifikan bagi Gerindra. Kalau Prabowo enggak maju capres, itu namanya mengantarkan Gerindra ke kuburan," ujar pengamat politik Boni Hargens kepada JPNN, Jumat (16/2).

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini memperkirakan, Prabowo kini tengah melakukan pengamatan secara serius dan belajar dari kegagalan ketika maju sebagai capres di Pilpres 2014 lalu.

"Jadi, saya kira sulit bagi Prabowo melepaskan peluang untuk maju kembali sebagai capres di 2019 kepada orang lain. Termasuk kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diketahui memenangi Pilkada 2017 setelah ada dukungan dari Gerindra," ucapnya.

Menurut Boni, meski Prabowo lewat Partai Gerindra menjadi mesin utama pendukung Anies di Pilkada DKI 2017, namun tetap saja mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan tersebut bukan anak ideologis dari Prabowo. Hal ini sepertinya menjadi alasan kuat, tidak akan merelakan posisi capres pada Anies.

"Saya kira banyak pihak juga sudah mengetahui, Anies justru dekat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan tokoh-tokoh di luar Gerindra. Jadi, tidak mudah bagi Prabowo untuk percaya sepenuhnya pada Anies. Kalau Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, ya mungkin. Karena Sandi besar di tangan Prabowo secara politik," pungkas Boni.(gir/jpnn)