Ingat, Inilah Kontribusi Penting Megawati untuk Penguatan TNI
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membeber catatan positif yang ditorehkannya saat menjadi Presiden RI pada periode 2001-2004, khususnya bagi TNI dan sektor pertahanan. Megawati mengatakan, dirinya memberikan porsi besar bagi TNI dan sektor pertahanan meski harus menghadapi keterbatasan anggaran di APBN.
Berbicara pada acara pembekalan untuk kepada 437 calon perwira remaja di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/7), Megawati mengatakan, tentara sebagai alat negara harus benar-benar mengabdi pada tujuan bernegara. “Karena itulah kita berjuang bersama mewujudkan TNI yang solid, tangguh, terlatih, profesional, modern dan memiliki postur yang efisien untuk mampu melakukan tugas-tugas negara, termasuk menjalankan misi perdamaian bagi persaudaraan bangsa-bangsa,” tuturnya.
Megawati menuturkan, dirinya saat menjadi presiden harus menghadapi berbagai krisis. Namun, Megawati dalam situasi yang serbasulit tetap mengutamakan penguatan TNI. “Memperkuat angkatan bersenjata tetaplah menjadi skala prioritas saya,” tuturnya.
Karena itu, Megawati memutuskan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern untuk TNI. Antara lain membeli pesawat tempur Sukhoi SU-27 dan SU-30, helikopter MI-35, kapal tempur Korvet Sigma Class III dan IV.
Selain itu, Megawati juga mendorong kemampuan industri strategis pertahanan nasional. Di antaranya memaksa PT Pindad untuk membuat senjata dan tank karena kondisi persenjataan prajurit TNI saat itu begitu mengenaskan untuk menumpas gerakan separatisme di Aceh dan Papua.
Lebih lanjut Megawati mengatakan, di era kepresidenannya, jumlah APBN hanya sekitar Rp 360 triliun. Jumlah itu jauh lebih sedikit dibanding saat ini yang sudah di atas Rp 1.700 triliun.
Namun, dengan anggaran terbatas itu, Megawati tetap berupaya meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. “Dengan anggaran terbatas tersebut, saya bisa tingkatkan tunjangan uang lauk pauk prajurit dan perpanjangan usia pensiun perwira dari 55 menjadi 58 tahun. Bahkan Pesawat Sukhoi pun bisa kita adakan,” tuturnya.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu memiliki alasan tersendiri sehingga dengan anggaran terbatas tetap memprioritaskan TNI. Yakni untuk memacu semangat setiap anggota TNI.