Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Pasang Ring Jantung
Bercermin dari kejadian tersebut, pasien yang baru melakukan pemasangan ring jantung memang tidak dianjurkan untuk kembali beraktivitas biasa, apalagi aktivitas yang berat. Lengkapnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah prosedur PCI.
1. Di rumah sakit
- Observasi tanda vital dan perdarahan. Setelah prosedur, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan untuk diobservasi. Pasien akan tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa jam setelah prosedur. Perawat akan memantau tanda-tanda vital, tempat pemasangan, dan sirkulasi atau sensasi pada kaki atau lengan di lokasi sayatan.
- Laporkan bila ada keluhan nyeri dada, sesak, sensasi hangat, perdarahan, atau nyeri di sekitar sayatan (biasanya kaki atau lengan).
- Tirah baring (bed rest) yang lamanya bervariasi, bisa 2-6 jam tergantung kondisi.
- Penggunaan pispot. Rasa ingin buang air kecil mungkin dapat timbul sebagai efek dari pewarnaan kontras tindakan dilakukan. Menggunakan alat bantu untuk buang air kecil dapat mengurangi mobilisasi dan risiko tekukan pada kaki dan lengan tempat sayatan.
- Mobilisasi bertahap.
- Rawat inap. Ini biasanya diharuskan guna memantau kondisi pasien setelah tindakan PCI. Yang dipantau meliputi tanda vital, keluhan, serta pemulihan pasca tindakan hingga pasien benar-benar stabil dan cukup kuat untuk rawat jalan.
2. Di rumah
Cek lokasi tempat akses pemasangan ring. Sesampainya di rumah, pasien harus memantau lokasi tempat dilakukannya sayatan untuk jalur PCI. Yang harus diperhatikan adalah ada atau tidaknya nyeri, bengkak, perubahan warna, suhu, ataupun kelainan pada kulit lainnya.
Mobilisasi bertahap. Pasien akan disarankan untuk tidak melakukan kegiatan berat. Dokter akan memberi tahu kapan pasien bisa kembali bekerja dan melanjutkan kegiatan normal saat melakukan kontrol.
3. Mengatur pola makan
Selain tak boleh beraktivitas berat, pasien juga harus menghindari beberapa makanan yang tidak baik untuk pasien jantung koroner. Hindari makanan yang mengandung trigliserida dan natrium tinggi, yakni: santan, gorengan, margarin, kelapa, garam, gula (karena berpengaruh langsung pada trigliserida), dan lain-lain.
Hindari juga makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging olahan, gorengan, makanan cepat saji, semua jenis roti, kue, dan cookies yang mengandung banyak lemak jenuh, dan sebagainya.