Ini 6 Jenis Pemanis Buatan yang Aman Bagi Penderita Diabetes
jpnn.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa penderita diabetessebaiknya menghindari makanan manis. Sebab, jenis makanan tersebut bisa menyebabkan gula darah melonjak tinggi dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Itulah sebabnya diabetesi tak dianjurkan untuk mengonsumsi segala sesuatu yang mengandung gula pasir. Tapi bagaimana dengan pemanis buatan?
Tidak dimungkiri, dengan memanfaatkan teknologi pangan, hampir semua pemanis buatan tak mengandung kalori dan tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Selain itu, pemanis buatan juga memiliki rasa yang lebih manis daripada gula alami.
Dilihat dari segi medis, penderita diabetes boleh-boleh saja mengonsumsi pemanis buatan. Namun, karena dibuat di laboratorium dengan proses kimiawi, diabetesi harus paham betul mengenai jenis pemanis buatan yang tepat.
Pemanis buatan yang aman untuk diabetes
Berikut ini adalah beberapa jenis pemanis buatan yang ada di Indonesia beserta tingkat keamanannya untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes:
1. Aspartam
Aspartam adalah jenis pemanis yang paling sering ditemukan di pasaran. Jenis pemanis ini dapat digunakan untuk makanan dalam suhu hangat maupun dingin.
Secara medis, aspartam terbilang aman bagi kesehatan. Meski demikian, aspartam tidak stabil dalam suhu panas. Rasa manisnya akan berkurang jika dipanaskan. Oleh karena itu, aspartam tak dianjurkan untuk digunakan sebagai bahan memasak atau memanggang kue.
Lebih lanjut, aspartam merupakan sumber asam amino fenilalanin. Artinya, pemanis buatan ini tak boleh dikonsumsi oleh penderita fenilketonuria atau penyakit genetik yang menyebabkan tubuh tak mampu mengolah fenilalanin. Jika penderita fenilketonuria mengonsumsi aspartam, kerusakan otak bisa terjadi.
2. Ace-sulfame-kalium (Ace-K)
Ace-K adalah pemanis buatan dengan struktur kimia dan rasa manis yang stabil dalam suhu tinggi, serta dalam makanan maupun minuman yang bersifat basa atau asam. Ace-K cocok digunakan sebagai pemanis untuk masakan dan kue.