Ini Dampak Buruk Betonisasi Kali Ciliwung untuk Warga
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Perkotaan dari Universitas Triksati Nirwono Joga menilai, normalisasi Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jakarta Timur dengan pembetonan akan merusak lingkungan. Pasalnya, hal itu akan berpengaruh negatif terhadap ekosistem.
“Adanya normalisasi dengan menggunakan beton itu dalam jangka panjang akan menyebabkan ekosistem di tepian sungai akan mati,” kata Nirwono saat dihubungi, Senin (12/10).
Nah, ekosistem mati bisa berdampak terhadap kesehatan masyarakat. “Di sekitar sungai ada kodok, ular, dan nyamuk. Begitu dikasih beton, mereka tidak memiliki tempat hidup. Dampak ke depan akan ada orang sakit, misalnya karena banyak nyamuk, sebab predator yang memakan nyamuk tidak ada,” ungkap Nirwono.
Selain faktor kesehatan masyarakat, normalisasi Kali Ciliwung dengan betonisasi juga mempercepat pendangkalan. Hal ini menyebabkan pengerukan harus dilakukan terus-menerus.
“Yang tepat naturaliasi sungai. Sisi sungai dimiringkan. Bagian bawahya ditutup susunan batu kali yang diikat kawan. Sisi atas dikasih ilalang. Kemudian bisa juga dikasih pohon bambu. Itu cara alami. Selain menyerap air, keberlangsungan ekosistem air tetap terjaga,” tuturnya.
Menurut Nirwono, Pemerintah Provinsi DKI tidak membuat kesalahan Eropa pada kurun waktu tahun 80-an dengan membuat betonisasi. Saat ini, Eropa sudah meninggalkan betonisasi. “Kita justru kembali memakai betonisasi,” ucap Nirwono (gil/jpnn)