Ini Dia Nih Cikal Bakal PKI
Nama Tjiptomangunkusumo dan Haji Agus Salim cukup familiar. Bagaimana dengan Marco dari ISDV?
Si Tajam Pena
Nama panjangnya Marco Kartodikromo. Bila Anda googling nama tersebut, maka akan didapat informasi bahwa dia adalah jurnalis dan penulis.
Ada kisah Marco yang belum banyak diketahui orang, dan agaknya mbah gugel juga belum tahu. Khusus buat pembaca sekalian, kita akan ceritakan (sebenarnya ini rahasia)...
Marco anak nakal dari Cepu. Sangat nakal. Dia pandai main pisau. Lempar pisau memang keahliannya. Nah, suatu waktu dia dititipkan ke Tirto Adhi Soerjo, pemimpin redaksi Medan Prijaji--sekaligus pendiri Sarekat Dagang Islam, kemudian berganti Sarekat Islam (SI).
Di tangan Tirto, Marco yang tadinya si tajam pisau, berubah menjadi si tajam pena. Tirto menempahnya jadi jurnalis di Medan Prijaji. Saat Medan Prijaji digulung pemerintah Hindia Belanda, dia menulis untuk Sarotomo, korannya SI cabang Solo. Kemudian Marco menerbitkan Doenia Bergerak.
Karena penanya yang tajam, tokoh IJB ini kerap keluar masuk penjara kolonial, terkena delik pers.
Di ranah perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia, anak didik Tirto ini pernah menjadi pimpinan teras SI Solo, ISDV dan kemudian PKI. Dia ikut dibuang ke Boven Digul ketika meletus pemberontakan PKI 1926-1927.